Sebagai calon ibu sangat penting mengetahui dan mengenali tanda-tanda persalinan, karena tidak semua kontraksi menandakan akan terjadinya proses kelahiran sang buah hati. Kontraksi akan terjadi lebih sering dan kuat menjelang persalinan, apalagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Bagi orang awam agak sulit membedakan kontraksi yang menunjukkan akan terjadinya persalinan dengan kontraksi palsu. Selain harus rajin memeriksakan kehamilannya dan mengkonsultasikan kepada bidan, dokter, atau tenaga medis juga sang calon ibu harus mengenali tanda-tanda kontraksi yang dirasakannya.
Kontraksi atau mulas palsu bisa dikenali dari adanya kontraksi yang tidak teratur dan tidak terduga sebelumnya, yakni apabila sang calon ibu merasakan mulas/kontraksi kedua terjadi setelah sepuluh menit, kemudian kontraksi dirasakan enam menit, setelah 30 menit dan seterusnya. Pada proses selanjutnya tidak menunjukkan kemajuan dari segi waktu atau kekuatan kontraksi, bahkan kontraksi sama sekali tidak lagi dirasakan sang calon ibu atau menghilang. Kontraksi palsu juga dapat dikenali jika pada saat terjadinya kontraksi tidak disertai nyeri atau tidak ada rasa ingin BAB. Selain itu, jika tidak disertai pecahnya ketuban, tidak ada atau tidak keluarnya lendir berupa darah dari vagina, dan tidak terjadi perubahan pembukaan pada mulut rahim.
Berbeda dengan kontraksi pada persalinan sebenarnya, di mana kontaksi terjadi dengan pola teratur dan semakin sering. Kontraksi pada persalinan biasanya dengan didahului kontraksi selama 20 sampai 30 detik yang diikuti fase berhenti dengan jarak kontraksi semakin lama semakin dekat hingga fasenya mencapai 60 detik per satu kontraksi. Kontraksi menjelang persalian juga tidak dipengaruhi aktivitas yang dilakukan sang calon ibu. Untuk memastikan dan demi keselamatan sang calon ibu dan bayi, sangatlah tepat dan bijaksana jika dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Apalagi jika waktu persalinan sudah dekat dan kontraksi menunjukkan akan terjadinya persalian, kontraksi semakin kuat, lama dan semakin sering. Keselamatan ibu dan bayi adalah yang utama, tidak perlu berpikir dan memilih persalinan normal atau cesar.
Kontraksi atau mulas palsu bisa dikenali dari adanya kontraksi yang tidak teratur dan tidak terduga sebelumnya, yakni apabila sang calon ibu merasakan mulas/kontraksi kedua terjadi setelah sepuluh menit, kemudian kontraksi dirasakan enam menit, setelah 30 menit dan seterusnya. Pada proses selanjutnya tidak menunjukkan kemajuan dari segi waktu atau kekuatan kontraksi, bahkan kontraksi sama sekali tidak lagi dirasakan sang calon ibu atau menghilang. Kontraksi palsu juga dapat dikenali jika pada saat terjadinya kontraksi tidak disertai nyeri atau tidak ada rasa ingin BAB. Selain itu, jika tidak disertai pecahnya ketuban, tidak ada atau tidak keluarnya lendir berupa darah dari vagina, dan tidak terjadi perubahan pembukaan pada mulut rahim.
Berbeda dengan kontraksi pada persalinan sebenarnya, di mana kontaksi terjadi dengan pola teratur dan semakin sering. Kontraksi pada persalinan biasanya dengan didahului kontraksi selama 20 sampai 30 detik yang diikuti fase berhenti dengan jarak kontraksi semakin lama semakin dekat hingga fasenya mencapai 60 detik per satu kontraksi. Kontraksi menjelang persalian juga tidak dipengaruhi aktivitas yang dilakukan sang calon ibu. Untuk memastikan dan demi keselamatan sang calon ibu dan bayi, sangatlah tepat dan bijaksana jika dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Apalagi jika waktu persalinan sudah dekat dan kontraksi menunjukkan akan terjadinya persalian, kontraksi semakin kuat, lama dan semakin sering. Keselamatan ibu dan bayi adalah yang utama, tidak perlu berpikir dan memilih persalinan normal atau cesar.
0 Response to "Kenali Persalinan Palsu"
Post a Comment